ANALISIS
PENGARUH SERTIFIKASI ISO 9000 TERHADAP RASIO RETURN ON INVESMENTS PERUSAHAAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ISO
(International Organization for
Standardization)
International
Organization for Standardization (ISO) adalah suatu
organisasi non-pemerintah yang mengembangkan dan menerbitkan standar
internasional untuk berbagai hal seperti unit ukuran, keamanan produk, dan
manajemen mutu. Pembentukan organisasi ini diawali pada tahun 1946 ketika
delegasi dari 25 negara bertemu di London dan memutuskan untuk membentuk sebuah
organisasi internasional yang bertugas membantu penyatuan dan koordinasi internasional
atas standar industri. Pada tanggal 23 Februari 1947, ISO resmi beroperasi
dengan berkedudukan di Jenewa, Swiss.
Kata ISO berasal dari bahasa Yunani, isos yang berarti setara (equal). Sesuai namanya, standar-standar
ISO dimaksudkan untuk menyetarakan atribut tertentu dari produk atau proses di
seluruh dunia. Tujuan dari ISO adalah “to
promote the development of standardization and related activities and services,
and to developing cooperation in the spheres of intellectual, scientific,
technological and economic activity.”
ISO 9000
Salah
satu bentuk standardisasi tersebut adalah standar mutu seri ISO 9000 yang
dikeluarkan oleh International
Organization for Standardization (ISO). Standar ini menentukan sejumlah
persyaratan bagi sistem manajemen mutu organisasi dan mendorong organisasi
untuk terus melakukan peningkatan berkelanjutan. Jika perusahaan telah memenuhi
seluruh persyaratan dalam standar ISO 9000 dan dinyatakan lulus oleh lembaga
registrasi independen yang menilainya, maka perusahaan berhak memperoleh
sertifikat ISO 9000.
Dengan
demikian, perusahaan yang memiliki sertifikat ISO 9000 berarti telah mampu
memasok produk sesuai standar. Kepemilikan sertifikat ini umumnya dipandang
sebagai bukti sistem kualitas yang baik. Setelah memperoleh sertifikat ISO,
perusahaan akan memiliki reputasi yang lebih baik sehingga lebih mudah meraih
kepercayaan pelanggan. Manfaat lain yang ditawarkan adalah peningkatan kualitas
sistem operasi sebagai hasil dari upaya pemenuhan persyaratan dalam standar ISO
9000.
Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai. Perbedaan Return On Invesments (ROI) antara
perusahaan manufaktur bersetifikat ISO 9000 dan perusahaan manufaktur tidak
bersetifikat ISO 9000 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perbedaan Return On Invesments (ROI) sebelum dan
sesudah perolehan sertifikat.
Berdasarkan hasil
pengujian dimana tidak terdapat perbedaan ROI perusahaan bersetifikat ISO dan
perusahaan tidak bersetifikat ISO, secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan
bahwa sertifikasi ISO 9000 tidak berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan yang dinyatakan dengan ROI. Kegagalan dalam implementasi sistem ISO
9000 dapat berdampak negatif bagi kinerja perusahaan. Implementasi ISO 9000
merupakan investasi yang membutuhkan biaya dan upaya yang besar, sehingga
apabila terjadi kegagalan, perusahaan akan dirugikan. Kerugian yang dapat
dialami perusahaan ini tidak hanya berupa kehilangan waktu dan biaya yang telah
diinvestasikan, namun juga berasal dari dampak negatif penerapan ISO 9000
berupa administrasi yang kurang efisien dan turunnya motivasi untuk peningkatan
berkelanjutan. Oleh sebab itu, sertifikasi dan implementasi sistem ISO 9000
perlu dilakukan dengan hati-hati.
Sumber : http://www.stietrisakti.ac.id/jba/JBA13.3Desember2011/Analisis%20Pengaruh%20Sertifikasi%20ISO%209000%20terhadap%20Rasio%20Return%20on%20Investments%20Perusahaan%20Manufaktur%20yang%20Terdaftar%20di%20Bursa%20Efek%20Indonesia.pdf