Senin, 27 Juni 2016

Review Penerapan atau Penggunaan Standar Teknik dan Manajemen

ANALISIS PENGARUH SERTIFIKASI ISO 9000 TERHADAP RASIO RETURN ON INVESMENTS PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ISO (International Organization for Standardization)
International Organization for Standardization (ISO) adalah suatu organisasi non-pemerintah yang mengembangkan dan menerbitkan standar internasional untuk berbagai hal seperti unit ukuran, keamanan produk, dan manajemen mutu. Pembentukan organisasi ini diawali pada tahun 1946 ketika delegasi dari 25 negara bertemu di London dan memutuskan untuk membentuk sebuah organisasi internasional yang bertugas membantu penyatuan dan koordinasi internasional atas standar industri. Pada tanggal 23 Februari 1947, ISO resmi beroperasi dengan berkedudukan di Jenewa, Swiss.
Kata ISO berasal dari bahasa Yunani, isos yang berarti setara (equal). Sesuai namanya, standar-standar ISO dimaksudkan untuk menyetarakan atribut tertentu dari produk atau proses di seluruh dunia. Tujuan dari ISO adalah “to promote the development of standardization and related activities and services, and to developing cooperation in the spheres of intellectual, scientific, technological and economic activity.
ISO 9000
            Salah satu bentuk standardisasi tersebut adalah standar mutu seri ISO 9000 yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization (ISO). Standar ini menentukan sejumlah persyaratan bagi sistem manajemen mutu organisasi dan mendorong organisasi untuk terus melakukan peningkatan berkelanjutan. Jika perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan dalam standar ISO 9000 dan dinyatakan lulus oleh lembaga registrasi independen yang menilainya, maka perusahaan berhak memperoleh sertifikat  ISO 9000.
            Dengan demikian, perusahaan yang memiliki sertifikat ISO 9000 berarti telah mampu memasok produk sesuai standar. Kepemilikan sertifikat ini umumnya dipandang sebagai bukti sistem kualitas yang baik. Setelah memperoleh sertifikat ISO, perusahaan akan memiliki reputasi yang lebih baik sehingga lebih mudah meraih kepercayaan pelanggan. Manfaat lain yang ditawarkan adalah peningkatan kualitas sistem operasi sebagai hasil dari upaya pemenuhan persyaratan dalam standar ISO 9000.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai. Perbedaan Return On Invesments (ROI) antara perusahaan manufaktur bersetifikat ISO 9000 dan perusahaan manufaktur tidak bersetifikat ISO 9000 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perbedaan Return On Invesments (ROI) sebelum dan sesudah perolehan sertifikat.
Berdasarkan hasil pengujian dimana tidak terdapat perbedaan ROI perusahaan bersetifikat ISO dan perusahaan tidak bersetifikat ISO, secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa sertifikasi ISO 9000 tidak berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang dinyatakan dengan ROI. Kegagalan dalam implementasi sistem ISO 9000 dapat berdampak negatif bagi kinerja perusahaan. Implementasi ISO 9000 merupakan investasi yang membutuhkan biaya dan upaya yang besar, sehingga apabila terjadi kegagalan, perusahaan akan dirugikan. Kerugian yang dapat dialami perusahaan ini tidak hanya berupa kehilangan waktu dan biaya yang telah diinvestasikan, namun juga berasal dari dampak negatif penerapan ISO 9000 berupa administrasi yang kurang efisien dan turunnya motivasi untuk peningkatan berkelanjutan. Oleh sebab itu, sertifikasi dan implementasi sistem ISO 9000 perlu dilakukan dengan hati-hati.


Sumber : http://www.stietrisakti.ac.id/jba/JBA13.3Desember2011/Analisis%20Pengaruh%20Sertifikasi%20ISO%209000%20terhadap%20Rasio%20Return%20on%20Investments%20Perusahaan%20Manufaktur%20yang%20Terdaftar%20di%20Bursa%20Efek%20Indonesia.pdf